Sunday, March 22, 2020

APA PENTINGNYA IBADAH KELUARGA?


Ibadah keluarga dijaman sekarang ini sepertinya menjadi barang langka untuk diwujudkan; tidak banyak keluarga-keluarga Tuhan yang masih setia menyediakan waktu untuk berkumpul bersama kemudian menyanyi, berdoa dan membaca alkitab secara bersama-sama. Ada banyak alasan yang dikemukakan untuk tidak menganggap penting ibadah keluarga dilakukan. Kalau alasan dari saya adalah: pekerjaan yang menyita waktu, anggota keluarga hanya mementingkan kesenangan sendiri-sendiri, tidak dibiasakan, tidak ada komunikasi ke arah bersekutu atau beribadah bersama. 
Namun ketika kita semua dilanda wabah Corona, mau tidak mau oleh peratuan Social Distancing dari pemerintah diantaranya: Bekerja dirumah, belajar di rumah dan ibadah di rumah, maka ibadah keluarga harus dilakukan. Sekalipun ada yang belum "sreg" dan belum bisa menerima, tetapi harus dilakukan. Ibadah keluarga ini bisa dilakukan bersama, kuncinya adalah ada kesediaan semua anggota keluarga untuk meluangkan waktu bersama-sama. Jika hal ini tidak ada maka mustahil akan dapat dilakukan. Jikalau sudah bisa meluangkan waktu bersama ada lagi yang perlu dipahami mengenai ibadah keluarga ini, yaitu dilakukan dengan sungguh-sungguh, bertanggung jawab dan bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Bisa dilakukan dengan cara hanya memuji Tuhan dan berdoa, atau berdoa dan membaca alkitab, atau dengan liturgi yang lebih panjang. Tidak kalah pentingnya adalah bersama memahami terlebih dahulu mengenai istilah ibadah keluarga. 
Berkaitan dengan kata ibadah, ibadah diambil dari kosa kata  “äbodah” (basa ibrani) lan ebdu (bhs Arab) yang artinya abdi/hamba. Dalam bahasa Indonesia, istilah yang digunakan adalah kebaktian, yang berasal dari kata bakti atau dalam bahasa jawa adalah bekti. Beribadah artinya berbakti. Oleh sebab itu ibadah itu sama dengan berbakti, secara iman kristen artinya memberikan dirinya sebagai hamba untuk melayani Tuhan Allah yang patut disembah. Beribadah merupakan salah satu cara untuk bertemu dan berhubungan antara umat sebagai hamba dengan Tuhan Allah sebagai yang Kuasa. Jika dilogika, yang mempunyai kerja dalam ibadah itu siapa? Tentu saja Tuhan Allah yang mempunyai kerja, kita hanyalah hamba atau pelayan yang dipakai supaya peribadatan mendatangkan berkat dalam hidup.
Jikalau ibadah keluarga ini adalah salah satu cara pertemuan dan membangun hubungan dengan Tuhan Allah maka sekalipun beribadah di rumah, kita harus dapat mempersiapkan segala sesuatunya dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab. Jangan sampai salah memahami, hanya karena ibadah dirumah lalu dilakukan dengan seenaknya, tanpa persiapan, sekehendak hati, tidak harus mandi juga tidak apa-apa. Ada yang bilang "Tuhan sudah tahu" Betul Tuhan memang maha tahu, tahu kalau kita tidak menghormati dan menghargaiNya sebagai yang memberi hidup. 

Pada jaman PL, Isral yang hendak meninggalkan tanah perbudakan Mesir diperintahkan oleh Tuhan untuk beribadah di rumah. Kitab Keluaran 12:1-28 Tuhan Allah menetapkan sebagai awal mula adanya perayaan Paskah Israel. Dalam ayat 3-11, secara khusus bangsa Israel mendapatkan perintah dari Allah melalui Musa, ".................pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga, Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut........" Dalam ayat 11 "Dan beginilah kamu memakannya; pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat ditanganmu; buru-burulah kamu memakannya' itulah Paskah bagi TUHAN".
Setelah itu berkaitan dengan tulah ke-10 yang akan dijatuhkan kepada orang Mesir, Tuhan Allah berkata lagi  kepada Israel agar mereka dapat melakukan perayaan atas kejadian yang akan dihadapi oleh bangsa Mesir dan penyelamatan Allah atas Israel. Setelah itu Tuhan Allah menjalani Mesir untuk menulahinya,...Tuhan melewati pintu rumah yang telah diolesi dengan darah anak domba dan menyelamatkannya. Keluarga-keluarga Israel melakukannya, baik dengan keluarga inti maupun keluarga yang lain berkumpul dan berbakti kepada Tuhan.
Di dunia Perjanjian Baru, ketika jemaat mula-mula mulai berkembang mengabarkan kabar kesukaan; Pemimpin-pemimpin Yahudi dan penguasa Kerajaan Roma menghambat laju perkembangan jumlah pengikut Kristus, mereka ditangkapi, dianiaya dan dijatuhi hukuman mati. Oleh kondisi itulah maka, jemaat mula-mula kemudian beribadah di rumah bahkan ditempat tersembunyi. Tempat tersembunyi yang dimaksudkan adalah katakombe.  The Encyclopedia Judaica mengatakan bahwa  katakombe adalah salah satu tempat yang dikhususkan untuk mengubur jenasah (tempat pekuburan). Katakombe berada di bawah tanah dan berbentuk seperti gua.

punika satunggaling papan pasarean kadosdene goa, ing ngriku wonten papan kangge nyimpen jenasah. Dening para pendherekipun Gusti nalika semanten kadamel kangge ngibadah sesarengan.
Lumantar ingkang kula andharaken ing ngajeng lan sambet perkawis ibadah ing griya. Ing kawontenan punapa kemawon Ibadah ing griya punika perlu katindakaken dening brayat-brayat kagunganipun Gusti awit punika timbalan pribadi kaliyan Gusti minangka sarana kita tetunggilan kaliyan Panjenenganipun.
Ing kawontenan ingkang mrihatosaken, nalikanipun pasamuwan ngadhepi perkawis kadosdene wekdal punika; ibadah punika saged katindakaken ing griya. Ingkang baken; salebeting ibadah punika kita sami tansah nggadahi sikap minangka abdi utawi pelados ingkang ngajeni lan ajrih dhateng Panjenenganipun. Mbudidaya kanthi winatesing gesang kita, nunggil kaliyan Gusti Allah; Nyuwun supados tumidaking ibadah kita binerkahan dening Gusti. Temah berkahipun Gusti ugi kebabar ing gesang kita, ngiyataken manah lan kapitadosan kita ing wekdal punika. Amin.

SINOPSIS FILM RISEN

"Risen" adalah sebuah film yang mengisahkan tentang peristiwa kebangkitan Yesus Kristus dari sudut pandang seorang tentara Romawi ...