Tuesday, April 29, 2014

KELUARGA SEDERHANA

Aku adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Sebagai yang tertua aku menyadari bahwa aku tidak dilahirkan dari keluarga kaya raya tetapi dilahirkan dari keluarga sederhana. Sekalipun demikian aku dan adik-adikku merasa sangat bahagia karena kedua orang tuaku tahu bagaimana menghadirkan sukacita dalam kesederhanaan bagi anak-anaknya.

Aku masih ingat sekali, semasa kanak-kanak, mainan tradisional seperti gundu, egrang, layangan, wayang dari dahan ketela pohon, tembah-tembakan dari pelepah pisang, gangsingan dari kayu pohon jambu, benthik, mobil-mobilan dari kulit jeruk bali, ketapel adalah beberapa mainan yang dibuatkan oleh bapakku.

Tidak hanya soal mainan, pakaian yang waktu kecil kami pakai hampir pasti kami dapatkan karena ibuku adalah seorang penjahit yang handal, walaupun untuk membeli kain biasanya menabung dahulu.Tetapi kenyataannya kami sangat senang ketika ibu memberikan baju baru kepada kami. Karena aku dan adikku yang nomor dua sama-sama laki-laki, maka biasanya ibu membuatkan dua sekaligus dari satu lembar kain. Sehingga pakaianku dengan adikku laki-laki biasanya kembar.

Waktu itu aku merasakan senang-senang saja, karena walaupun sering memakai baju kembar, tapi ada kebanggaan tersendiri karena yang membuatkan baju adalah ibu. Lihat aja gambarnya dibawah


Keren kan? 




Sunday, April 27, 2014

LAHIRKU DI GROBOGAN

Pegunungan kapur utara di tahun 1970-an adalah pegunungan yang masih tertutupi oleh hutan jati cukup lebat dan masih jarang orang berani melewatinya pada malam hari. Karena saat itu masih terdengar kabar banyak orang yang dirampok disana. Memang saat itu masih sangat lebat dan masih banyak dijumpai hewan-hewan hutan yang seringkali turun ke sebuah desa disebelah selatan lereng pegunungan kapur utara.

Desa tersebut adalah desa Grobogan dimana aku dilahirkan disana.  Desa Grobogan yang kecil tetapi mempunyai wilayah yang sangat luas, sebab itulah uniknya Grobogan dalam status wilayahnya. Grobogan adalah sebuah desa, tetapi juga menyandang kota kelurahan, kecamatan dan kabupaten.

Kebetulan aku lahir didesa Grobogan berdekatan dengan pegunungan kapur utara. Tepatnya di tahun 1975 aku dilahirkan oleh dua orang manusia yang saling mencintai, mereka berdua adalah orang-orang yang telah menghiasi diriku sampai aku tumbuh dewasa seperti sekarang.
Fotoku dan simbah buyut dan Emak Suparmi

Menurut cerita ibuku yang bernama Sumarni, saat aku lahir kondisi keluargaku masih dibawah hidup normal, demikian pula ketika aku dilahirkan ibuku mengalami pendarahan yang cukup hebat, bahkan sempat ketika aku dilahirkan perlu bantuan bidan agar aku bisa menangis sebagai tanda lahirnya seorang bayi. Karena beberapa saat setelah aku dilahirkan tidak ada tanda-tanda kehidupan makanya si bidan berupaya dengan caranya agar aku hidup. Karena memang Tuhan-lah yang menghendaki aku hidup, makanya aku bisa merasakan kasih sayang kedua orang tuaku sampai sekarang.

Setelah aku menjadi anak pertama dari ayah yang bernama Suparman Adi Nugroho dan ibu yang bernama Sumarni, selang 2 tahun lebih adikku yang kedua lahir dan di beri nama Yanu Adi Susanto, selang 8 tahun dari umurku, lahirlah adik kami yang terakhir diberi nama Elli Adar Setitriana. Selain kedua orang tuaku,  masih ada satu orang yang menjadi orang tuaku yaitu nenekku yang kemudian sering kami panggil "emak" karena sejak kecil emaklah yang membantu momong cucu-cucunya. Emak bernama asli Suparmi. Emak adalah orang yang turut andil mendidik dan membesarkan aku dan adik-adikku bahkan emak juga membantu memenuhi kebutuhan keluargaku. Masih terbayang nyata, emak selalu tanpa ragu memberi uang saku kepadaku dan adik-adikku, bahkan kalau beras atau kebutuhan lain habis emak pula yang membantunya. Kenapa emak mempunyai andil yang besar seperti itu? Karena emak mempunyai kegiatan jualan dan menjadi tukang pijat keliling jadi selalu ada uang. Namun hal yang sangat penting karena emak punya hati yang tulus membantu keluarga anaknya. Emak tidak pernah tega ketika ibu mengeluh tidak mempunyai uang. Selain dua hal diatas, ibuku adalah anak tunggalnya emak, jadi beliau dimasa tuanya lebih baik ikut ibu, walaupun sebenarnya mempunyai rumah sendiri waktu itu. Kalau mengingat yang sudah berlalu, aku tidak bisa melupakan siapa emak bagi keluarga kami, emak adalah nenekku sekaligus ibu keduaku.😢 





SINOPSIS FILM RISEN

"Risen" adalah sebuah film yang mengisahkan tentang peristiwa kebangkitan Yesus Kristus dari sudut pandang seorang tentara Romawi ...