Friday, March 31, 2023

Kuatkan Hatimu, Berdirilah Teguh!

Hagai 2:1b-10; Mazmur 145:1b-5; 17-21; 2 Tesalonika 2:1-5, 13-17; Lukas 20:27-38 

Hagai 2:1b-10

Setiap orang bisa saja memiliki pengalaman masa lalu bahkan tidak sedikit berupa penderitaan, dan persoalan hidup yang berat, atas hal tersebut malah ada saja yang hidupnya dipengaruhi oleh peristiwa masa lalu bahkan pengaruh yang bersifat negatif. Misalnya melahirkan disorientasi sifat: pemarah yang diakibatkan oleh karena pengalaman masa lalu yang sering tertekan perasaan batinnya; cemas dan kuwatir karena pernah mengalami trauma terancam hidupnya; dan bentuk-bentuk disorder sifat, batin, dan perilaku yang lainnya. Keadaan jiwa yang dipengaruhi pengalaman negatif masa lalu seperti ini akan membuat hidup seseorang kehilangan damai sejahtera, maka perlu dibantu untuk dibebaskan dan dimenangkan dari kemelut masa lalunya supaya setiap orang menjadi kuat dan teguh menjalani hidup hari ini untuk menggapai masa depan yang penuh pengharapan.

Tentu bukanlah perkara mudah untuk lepas dari persoalan masa lalu, apalagi jika itu hadir lagi dalam kehidupan saat ini. Bangsa Israel mengalami keterpurukan hidup pasca pembuangan, terutama terpuruk dalam kehidupan rohani, yaitu bangunan bait Allah yang tidak terawat dan bahkan hancur ditinggalkan para umat. Dalam situasi batin yang seperti ini, Hagai mendapat kasih karunia dari TUHAN, untuk menyerukan nubuat terbuka kepada para pemimpin dan segenap umat tentang pembangunan kembali rumah TUHAN. Nubuat yang disampaikan juga bernilai penyemangat dan motivasi untuk segera meninggalkan keterpurukan dan melangkah maju membangun harapan (Hagai 2:5). Seruan Hagai ini yang perlu kita sikapi lebih agar memotivasi hidup kita untuk selalu Kuat Hati dan Berdirilah Teguh! Bagaimana caranya? Pertama, dari hal sederhana bersyukur dan pujilah Tuhan senantiasa seperti yang disarankan oleh pemazmur. Daud dalam keterpurukannya merasakan suasana hati yang berat, namun ternyata ia justru memuji-muji TUHAN dan merasakan betapa besar dan banyaknya kebaikan dari TUHAN yang ia alami. (Mazmur 145:14); kedua, menjaga kemurnian dan kesetiaan kita kepada Tuhan Yesus, yang olehNya kita beroleh pengampunan dosa, penebusan dari segala kesalahan, dan keselamatan (2 Tesalonika 2:13). Untuk itu sikap kita menjali panggilan hidup di dunia harus penuh dengan sukacita, dengan sabar dan setia menanti kedatangan Tuhan Yesus, memegang teguh iman, dan mengisi hidup dengan selalu menghasilkan karya yang baik. Ketiga, Berkait dengan kondisi masa lalu didunia dan masa depan di kekalan, Tuhan Yesus menyadarkan kepada kita tentang pengharapan orang percaya akan kehidupan kekal. Itu mendorong kita untuk menjadi lebih bertumbuh dan bisa mengalami pembebasan dari beragam ikatan masa lalu, serta memupuk harapan terhadap hari esok dan masa depan.

Membangun pola berpikir, batin, dan sikap yang baru berdasar-kan nilai-nilai iman Kristen untuk menciptakan kekuatan yang mampu melepasakan diri dari kungkungan pengalaman masa lalu yang tidak baik, akan menajadi pilihan. Sampai pada akhirnya setiap orang bisa berdamai dengan masa lalu bahkan dapat memakainya secaran postif pengalaman masa lalu tersebut untuk membangun masa depannya.

SINOPSIS FILM RISEN

"Risen" adalah sebuah film yang mengisahkan tentang peristiwa kebangkitan Yesus Kristus dari sudut pandang seorang tentara Romawi ...