Bancaan adalah kata yang sudah tidak asing lagi, aku mendengarnya dari sejak aku kecil sampai sekarang. Tidak hanya mendengarnya tetapi juga melakukan tradisi bancaan, karena kalau bapakku yang diundang tetangga yang mengadakan syukuran tidak bisa datang, biasanya akulah yang disuruh untuk mewakili. Tiap kali sehabis acara bancaan itu aku biasa membawa makanan yang lengkap beserta lauk-pauknya. Mulai dari dibungkus daun jati, lalu besek (wadah dari sayatan kulit bambu yang bentuk wadah), wadah dari plastik sampai yang pakai kardus seperti sekarang ini. Herannya, aku selalu senang untuk datang di tradisi bancaan, kenapa? Karena disana aku bisa bertemu dengan banyak orang dan teman-teman sebaya yang senasib dengan diriku (yang menggantikan orang tua).
Apa sih bancaan itu? "Bancaan" dalam pengertian jawa berarti, tradisi
makan makanan banyak orang dan bersama-sama. adapun bancaan sering dilakukan
sebagai perwujudan rasa syukur kepada sang pencipta atas
keberkahan, kenikmatan, kesehatan, rezeki dan umur yang panjang. Contoh yang sering dilakukan adalah kehamilan tujuh bulan, peringatan kematian, bancaan rumah
baru, bancaan mendapatkan pekerjaan, sehabis pernikahan, dsb.
Biasanya, bancaan ini dilakukan dimalam hari setelah sholat imsak. Jaman waktu masih kecil, bancaan ini berupa nasi putih, kemudian lauk pauk (bisa tempe/tahu, ikan atau daging ayam) yang digelar diatas daun jati yang disambung-sambung menjadi sangat lebar diatas tikar. Setelah pak Kyai membacakan doa sesuai dengan yang diminta oleh yang mempunyai hajat, lalu ada beberapa orang yang kemudian membagi nasi dan lauknya dilembar daun jati kepada masing-masing orang yang hadir disitu. Bahkan jika tetangga yang diundang ada yang tidak hadir biasanya makanan yang sudah dibungkus dititipkan kepada yang hadir.
Namun dengan berjalannya waktu, kebiasaan tersebut mulai memudar, dengan berbagai alasan salah satunya ke-praktis-an, makanya sekarang kalau ada bancaan di masyarakat tidak lagi menggelar daun jati atau daun pisang namun sudah ditaruh di kotak kardus makanan.
Bagi masyarakat jawa bancaan tidak hanya sekedar makan bersama, tetapi sebagai alat pemersatu antar tetangga sekalipun berbeda agama dan keyakinan. Bancaan merupakan tatanan serta tuntunan tentang
kebersamaan, kerukunan dan kesederhanaan melalui sebuah simbol nasi tumpeng
yang dinikmati bersama dan ada doa yang menyertainya. Tradisi adat Jawa bancaan
ini dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat Jawa dimaksudkan sebagai bentuk
pelestarian budaya dan juga sebagai pendidikan bagi generasi penerus bangsa.
Casino Review - Best Bonus Codes for 2021
ReplyDeleteCasino Review 2021 ➤ No Wagering Requirements 야구 분석 & Expert Tips 벳 이스트 ✓ Exclusive Slots 토토 사이트 홍보 게시판 Bonuses ✓ 스포츠 무료중계 Highest RTP Slots ✓ win bet win Fast Payouts ✓ Best Jackpots Online.