Sunday, December 2, 2018

DICEKOKI JAMU SAMA SIMBAH

Hampir rata-rata jaman waktu aku masih kecil, bayi dan anak-anak mendapatkan jamu yang dibungkus kain lalu dimasukkan ke mulut dengan cara diperas. Istilah jawanya di "cekoki". Masih ingat waktu itu, kalau simbah sudah duduk manis di kursi panjang bawa jamu aku mulai berusaha lari atau kalau tidak sudah mulai menangis, karena ibu sudah memegangi tanganku.
Kalau sudah waktunya di "cekoki" seperti nightmare bagiku, namun karena orang tua jaman dulu punya jurus untuk membujuk dan memaksa, secara berkala aku selalu meminum jamu "cekok". Kata mereka jamu itu untuk menambah nafsu makan. Sayangnya aku sudah lupa, setelah dicekoki itu, apakah aku jadi bernafsu untuk makan?. Sampai sekarang sebenarnya aku masih penasaran, apa sih isi dari jamu cekok itu, atau ramuan apa saja yang dipakai didalam jamu cekok tersebut.
Untung sekarang ada internet, cari ke mbah Google, apa saja isi jamu tersebut sehingga diberikan kepada anak-anak:
Ternyata menurut sumber situs ini, jamu cekok kebanyakan dibuat dari bahan alami. Salah satunya lempuyang yang bisa dibuat menjadi jamu cekokan yang ampuh meningkatkan nafsu makan dan mengusir cacing di sistem pencernaan si kecil. Lempuyang mirip seperti umbi jahe dengan aroma yang sangat khas. Untuk membuat jamu cekokan, hanya perlu menyipakan 5 cm lempuyang dan temu ireng. Kupas bersih lalu parut dan peras untuk mendapatkan sarinya. Memang agak pahit. Karenanya berikan kepada si kecil setelah dicampur sedikit madu. Jamu cekokan lempuyang ini bisa diberikan 1 kali dalam seminggu. Bila nafsu makan Si kecil sudah meningkat bisa mengurangi frekuensinya menjadi  2 minggu sekali atau sebulan sekali. Resep jamu cekok lempuyang tersebut bisa diberikan kepada Si kecil usia di atas 2 tahun. Untuk usia di bawahnya bisa mengurangi dosisnya.

Tumbuhan lempuyang mempunyai beragam manfaat karena beberapa kandungan didalamnya yang baik jika diserap oleh tubuh. Bahkan pada umumnya kandungan yang terdapat pada rimpang lempuyang dijadikan bahan utama pembuatan obat tradisional karena mengandung zat anti kejang dan dapat digunakan untuk meredakan demam tinggi. Berikut kandungannya:
  • Jumlah Kandungan Minyak astsiri pada Lempuyang = 0,62 %
  • Jumlah Kandungan Kadar Air pada Lempuyang = 9,39 %
  • Jumlah Kandungan Kadar pati pada Lempuyang = 52,14 %
  • Jumlah Kandungan Kadar Serat pada Lempuyang = 10,76 %
Selain beberapa kandungan diatas, terdapat penjabaran mengenai beberap zat atau komposisi yang terkandung pada minyak atsirin yang terdiri dari:
  •  A-kurkumen
  • Bisabolen
  • Zingiberen
  • Kariofilen
  • Seskuifelandren
  • Zerumbon atau zat anti kejang
  • Limonen atau wangi alami yang bersifat karminatif
  • Saponin
  • Flavonoid kamfer
  • Zat pedas gingerol
  • Sogaol
  • Zingeron
  • Paradol
  • Heksahidrokurkumin
  • Dihidrogingerol
Sehingga memang lempuyang mempunyai kandungan untuk menambah nafsu makan.

Selain tumbuhan lempuyang disebutkan diatas ada tumbuhan temu ireng, ini kandungannya:
Tanaman yang berkembang biak dengan cara bertunas lewat rimpang yang telah tua ini memiliki berbagai kandungan senyawa kimia seperti seperti :
  • minyak atsiri
  • zat pati
  • mineral
  • lemak
  • damar
  • renmin
  • germakrene
  • kordione
  • alkaloid
  • saponin
  • isofortungermakrene
  • tetrametilfrazine
  • mineral
  • lemak
  • kurkumin
  • tanin
Aku sekarang jadi jelas, ternyata  orang tua yang memaksa waktu itu agar anak termasuk aku menerima jamu cekok memang berkhasiat untuk menambah nafsu makan dan menjaga kesehatan.

No comments:

Post a Comment

Bagaimana Menghadapi Pasangan Cerewet

Menghadapi pasangan yang cerewet bisa menjadi tantangan tersendiri dalam hubungan. Terkadang, pasangan yang cerewet mengomentari banyak hal,...