Friday, July 22, 2016

APAKAH KAMU PERNAH MAKAN INI?

Masih ingat ketika masa kecil, kedua orang tuaku selalu berusaha mengenalkan apapun termasuk binatang yang aneh-aneh tetapi aman dimakan. Anehnya lagi, waktu itu aku tidak banyak menolak, biasanya awal saja menolak namun begitu makan apalagi dimasak dengan enak pasti aku minta lagi. Dibawah ini beberapa makanan yang berupa binatang yang pernah aku makan, apakah kamu pernah makan ini?

Ayam Kalkun
Ayam yang berasal dari luar negeri ini, pernah dipelihara dan diternakkan oleh bapakku. Tiap kali anak-anak kalkun beranjak dewasa dan mulai banyak bapak selalu memotongnya untuk lauk. Selama bapak memelihara kalkun selama itu pula kami selalu merasakan nikmatnya daging kalkun.
Kalkun atau ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris.

Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter. 

Celeng (babi Hutan)
Celeng (babi Hutan) adalah binatang yang seminggu sekali dapat aku rasakan nikmat dagingnya. Gara-garanya, tetangga sebelah selatan rumah menjadi penadah para pemburu babi hutan. Penadahnya ini mempunyai anak yang sebaya dan menjadi teman karibku, hampir tiap pagi ada saja orang yang setor celeng buruan. Mereka memikul celeng itu dengan kayu yang selalu lewat depan rumahku. Kalau mereka lewat aku biasanya langsung ingin melihatnya. Kadang saya bantu membersihkan, keuntungannya saya selalu diberi sisa daging yang kira-kira tidak layak jual. Mau tahu rasa dagingnya ? Mantap

Ayam Hutan
Sebelah utara rumahku kurang lebih 500m waktu itu masih hutan. Ayam hutan sejak dulu sampai sekarang dijual belikan. Masih ingat, ada satu orang yang selalu setia menghantar ayam hutan buruannya kepada bapak. Kalau bapak mempunyai uang, ayam itu akan dibayar. Jika ayam hutannya jantan dan bentuknya bagus, biasanya bapak akan pelihara dan kemudian menjualnya. Namun jikalau ayam hutannya betina atau jantan yang biasa, kami selalu ditawari, mau tidak makan ayam? kalau kami mengangguk bapak akan menyembelih ayam itu dan menjadi lauk makan kami.

Ayam Cemani
Ayam Cemani merupakan ayam lokal asli Indonesia, yang asal-muasal sejarahnya berasal dari Pulau Jawa. Ayam Cemani merupakan ayam lokal asli Indonesia, yang asal-muasal sejarahnya berasal dari Pulau Jawa.

Kata cemani berasal dari bahasa jawa kuno yang artinya Hitam Legam, warna hitam ini menyelimuti seluruh tubuh ayam lokal ini mulai dari jengger, pial, paruh, bola mata rongga mulut, lidah, pelatuk, bulu, sayap, ketiak, lubang dubur, siih, kaki,dan cakar.

Bapak pernah beternak ayam cemani cukup banyak. Ayam yang berasal dari daerah kedu, pernah sukses diternakkan bapak. Tahu sendirikan bagaimana kalau ternak, bisa sewaktu-waktu disembelih dan dimakan, mau tahu rasanya? Beli saja di daerah kedu.

Bajing
Bajing merupakan mamalia pengerat (ordo Rodentia) dari suku (famili) Sciuridae yang dalam bahasa Inggris disebut squirrel.
Bajing merupakan binatang pengerat yang memakan buah-buahan. Bajing ada yang hidup di tanah juga ada yang hidup di pohon. Bahkan bajing dari subspesies Pteromyini mampu terbang (melayang dari atas ke bawah), karena jenis ini mempunyai membran (selaput tipis) diantara kaki depan dan belakang yang memungkinkan melayang jauh diantara pepohonan. Bajing termasuk binatang yang dianggap mengganggu atau hama, makanya seringkali tetangga berburu pada malam hari, kalau saya diajak itu berarti saya bisa makan bajing.

Burung Derkuku (Tekukur) 
Sewaktu aku masih kecil, orang tuaku suka memelihara berbagai jenis unggas diantaranya burung derkuku (tekukur). Kebiasaan bapakku, kalau sudah bisa memelihara biasanya berlanjut  untuk diternakkan. Kalau sudah begitu, tinggal ditawari sama bapak, "mau nggak bapak buatkan lauk derkuku ?"
Siapa yang tidak mau ya....enak kok rasanya.
Burung derkuku (tekukur) merupakan jenis burung merpati yang tergolong dalam famili columbidae. Burung merpati yang tirus, dengan ekor panjang. Panjang badannya kurang lebih 28-32cm. Karena se-famili dengan burung merpati sudah barang tentu, dagingnya juga seenak burung merpati.

Burung Puter
Beda burung derkuku beda pula burung puter. Seingatku, burung yang satu ini sangat mudah dikembangbiakkan. Apalagi kalau sudah dikandangkan, burung ini gampang "lulut" (jinak) ditangan manusia. Tidak heran kalau waktu itu bapakku juga memelihara burung ini. Selain memelihara yang pasti bapakku juga mengembangbiakkannya.
Kalau keturunan burung ini sudah banyak, bapakku tinggal ambil lalu dipotong untuk menjadi lauk di rumah.
Tidak banyak yang aku ingat bagaimana beliau menernakkan burung puter ini. Namun yang pasti akupun pernah mencicipi masakan ibu dengan burung puter ini.

Burung Emprit
Bentuk badannya kecil, tapi sering aku menjumpai burung ini ketika padi mulai merunduk tanda bulir pada segera masak. Burung ini termasuk bandel dan tidak takur pada manusia, apalagi kalau padinya sudah menguning.
Sewaktu bapakku mempunyai sawah, kalau pas liburan aku ikut bapakku ke sawah. Tidak lupa aku selalu membawa ketapel untuk mengusir burung emprit ini. Bahkan tidak jarang, aku sengaja untuk memburunya. Entah berapapun kalau aku dapat, selalu ibu yang menjadi andalanku untuk membuat lauk.
Sekalipun kecil, tapi rasa dagingnya tidak kalah dengan burung merpati.

Burung Kutilang
Burung kutilang berbunyi....bersiul-siul sepanjang hari,,trilili..lililili,,,,salah satu syair nyanyian yang menceritakan burung kutilang.
Kalau yang satu ini aku dapatkan untuk lauk, ketika aku biasa menggembala kambing. Bersama teman karibku, aku selalu iseng mengincar burung ini untuk dijadikan lauk. Biasanya sambil menggembala kambing aku membawa ketapel yang dapat digunakan untuk memburu burung.

Biasanya kalau dapat burung ini dan aku bawang pulang, ibu selalu memarahiku, "kenapa kamu suka membunuh burung???!!!"

Burung Merpati
Untuk merpati yang satu ini memang dipelihara atau diternakkan untuk dipotong alias dikonsumsi. Makanya di Indonesia burung ini terkenal dengan burung merpati potong.
Setelah saya googling ternyata mendapati bahwa Merpati memiliki kandungan gizi cukup tinggi, proteinnya sekitar 35,8%, lebih tinggi dibanding daging ayam (20%), daging sapi (19,2%), dan burung puyuh (21,1%). Kandungan zat gizi dalam 100 gr daging merpati adalah: 129 kalori; 3,35 gr lemak; 5 mg kalsium; dan 2,5 mg zat besi. Jika dilihat dari komposisi kandungan tersebut, daging merpati tergolong bahan makanan bergizi tinggi yang juga rendah kolesterol. Wow...

Laron
Pada saat musim penghujan telah datang, akan banyak sekali hewan cokelat bersayap tipis yang kita sebut sebagai laron. Orang jawa pun biasanya mengatakan: "kalau laronnya sudah keluar dari sarang itu artinya musin penghujan telah tiba."
Kalau sudah begitu, banyak orang-orang yang kemudian menempatkan ember yang diisi air dan yang tengahnya diberi lampu agar laron mendekat ke ember itu. Sebab memang, laron termasuk makanan favorit orang-orang jaman dulu.
Hasan Yasin (1992), menyarankan untuk mengkonsumsi laron karena kandungan proteinnya cukup besar, antara lain asam amino seperti treonin, lysin, serin, valin, alanin, sistein, dan leusin. Laron juga memiliki kandungan vitamin B. Tidak salah jika waktu kecil, aku selalu dibuatkan masakan laron baik dibuat bothok atau peyek laron.
Namun aku punya pengalaman yang tidak menyenangkan saat makan botok laron, sebab setelah makan aku mengalami keracunan, badanku menjadi bengkak-bengkak. Barangkali karena kurang bersih dalam mencuci dan memasaknya juga kurang benar.

Ular 
Rumahku saat itu dekat sawah dan kolam ikan, seringkali ada ular yang menyambai rumah. Kalau sudah begitu kami berusaha untuk membunuhnya. Namun bukan berarti kemudian aku ingin memakannya. Justru aku mengenal ular yang dapat dimakan dari om-ku yang suka berburu ular. Pernah suatu kali, om memperlihatkan hasil buruan berupa ular sawah. Ditempat ia menemukan ular itu, ia lalu memperlihatkan bagaimana caranya menguliti daging ular dan kemudian memotong-motong untuk digoreng dirumah. Hampir semua daging ular berwarna putih kemerahan, yang paling penting rasanya enak dan kata orang berkhasiat. Tidak heran kalau orang Manado suka memakan ular.

Jangkrik
Jangkrik dikenal orang sebagai pakan burung baik diberikan secara utuh maupun dijadikan tepung terlebih dahulu. Namun di beberapa daerah, jangkrik tidak hanya dijadikans sebagai makanan burung tetapi juga dijadikan sebagai makanan yang enak dan bermanfaat. Contohnya, sate jangkrik, rempeyek jangkrik, nasi goreng jangkrik, kerupuk jangkrik, bahkan biskuit jangkrik
Pada waktu kecil, ibu kadang membuatkan aku jangkrik goreng. Ternyata berdasarkan Penelitian & Pengetahuan (Litbang) ASTRIK (Asosiasi Peternak Jangkrik Indonesia) diperoleh bahwa jangkrik memiliki banyak manfaat.

Jangkrik Gangsir
Jangkrik gangsir adalah sebutan bagi jangkrik dengan badan yang lebih besar dari jangkrik pada umumnya.
Waktu itu, aku seringkali menemukan keberadaan jangkrik ini di kuburan. Bersama dengan teman-teman sepermainan, aku selalu mencari jangkrik ini cukup banyak. Tidak lain tidak bukan untuk dibuat lauk. Kata orang-orang tua dulu, dagingnya lebih lezat dibandingkan dengan daging jangkrik biasa.
Tapi bener lho, jangkrik ini lebih gurih dibandingkan dengan jangkrik biasa. Tidak mengherankan kalau ada orang yang kadangkala memburunya hanya untuk dijadikan lauk makanan.

Tawon
Saudara dari nenekku, adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam mengenalkan makanan dari Tawon. Beliau selalu rutin menghidangkan bothok tawon dirumahnya, apalagi setiap aku datang bermain ketempat beliau. Selain karena suka madunya aku pun selalu kangen masakan bothok tawon itu. Tidak salah kalau simbahku ini selalu dapat menyuguhkan bothok tawon kalau aku sedang bermain kesana, sebab beliau adalah peternak lebah glodok. Rumah dimana beliau tinggal disamping kanan kiri tergantung glodok-glodok (kayu dari pohon kelapa yang dilubangi tengahnya) untuk rumah lebahnya.

Belalang Kayu
Pakar ilmu gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Ahmad Sulaiman mengungkapkan, belalang merupakan hewan yang memiliki beragam jenis kandungan nutrisi penting seperti, protein, vitamin dan mineral. Belalang yang masih segar kandungan proteinnya sekitar 20 %, tetapi pada yng kering sekitar 40 %. Belum kulitnya yang juga mengandung zat kitosan seperti udang. Tetapi tergantung jenis belalangnya, pada musim-musim tertentu ada jenis belalang yang mengandung vitaminnya lebih tinggi. Belalang juga dapat memenuhi 25 hingga 30 % kebutuhan vitamn A.Menurut Entomological Society of America, belalang merupakan sumber protein yang lebih baik dibandingkan sapi, ayam,  ataupun babi. Dan yang tidak kalah pentingnya belalang mempunyai kadar kolesterol dan lemak yang sangat rendah. Jadi tidak perlu merasa was was terkena sakit jantung. Maka tidak heran orang jawa seringkali memanfaatkan kehadiran belalang untuk dihidangkan sebagai lauk yang lezat.

Tokek
Tokek, sebangsa hewan melata yang bentuknya menjijikkan tapi khasiatnya luarbiasa khususnya untuk kesehatan kulit. Saya bisa yakin berkata demikian karena adikku yang nomor 1 waktu kecil selalu mengalami masalah kulit dikaki dan tangannya.
Aku sering diajak bapak untuk mencari tokek agar dapat menjadi obat bagi penyakit kulit yang diderita adikku.
Awalnya sih jijik tetapi karena terbiasa, makanya akupun akhirnya ketagihan untuk menyantap daging tokek ini.
Dahulu kami dengan mudah mendapatkannya secara gratis sekarang pun bisa mudah didapatkan tapi dipasar hewan dan harus bayar. Namun yang jelas tokek memang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit kulit.

Biawak
Biawak adalah hewan yang mempunyai fisik seperti buaya, bentuknya seperti komodo. Waktu pertama kali diperkenalkan daging biawak hampir tidak mau memakannya, namun karena bujuk rayu tanteku yang memasaknya akhirnya aku memakannya juga.
Rasanya?? Tidak kalah dengan lezatnya daging sapi, daging ayam atau daging kambing. Kenapa orang dulu suka makan biawak. karena setelah mencoba mencari tahu di simbah google besar sekali manfaatnya bagi tubuh.
Yang pertama, dapat menyembuhkan penyakit gatal; yang kedua, dapat menyembukan penyakit kulit dan yang ketiga, dapat menyembuhkan sesak nafas.
Pantas waktu itu si tante bilang: "kalau kamu kudisan dapat sembuh dengan makan daging biawak ini"

Codot (kelelawar)
Codot adalah nama umum bagi jenis-jenis kelelawar pemakan buah. Codot, bersama dengan kalong, nyap, paniki dan sebangsanya, membentuk suku Pteropodidae, subordo Megachiroptera (kelelawar besar). Dalam bahasa Inggris, kelompok ini diistilahkan sebagai fruit bats atau old world fruit bats. (sumber:wikipedia).
Hewan ini memang mirip dengan kelelawar tetapi ukurannya lebih besar dan warnanya kecoklat-coklatan, tak seperti kelelawar yang berbulu hitam. Orang-orang di kawasan timur Indonesia menyebutnya paniki atau niki. Orang Sunda menyebutnya lalay, kalong, atau kampret. Orang Jawa Tengah menyebutnya codot.
Codot atau kalong ini merupakan binatang yang suka menggerogoti buah-buahan masak, hewan ini sering dianggap sebagai hama. Namun di daerah tertentu, daging codot juga digemari sebagai salah satu menu makanan yang istimewa. Selain rasanya yang gurih, codot goreng juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Seingatku, sebelum diolah, daging codot/kalong terlebih dahulu musti dipisahkan antara badan dan kedua sayapnya. Sedangkan untuk menghilangkan bulu-bulunya, biasanya tubuh codot ini dibakar. Untuk mematangkan daging codot secara alami, biasa dibakar dengan arang hitam. Sebelum diolah, daging codot harus dicuci dan direbus selama 30 menit. Ketika akan digoreng, daging codot dilumuri dengan ketumbar, merica, bawang putih, serta garam dapur. Goreng hingga bumbunya meresap sampai ke tulang dan benar-benar telah matang.

Kelinci
Pertama kali mengenal lezatnya daging kelinci ketika kami memeliharannya di rumah. Kelinci yang kami pelihara saat itu hanya kelinci biasa. Sungguh luarbiasa perkembangan mereka, kelinci adalah hewan yang cepat beranak pinak. Makanya saat itu kalau sudah kuwalahan menangani jumlahnya. Kami manfaatkan untuk lauk makanan yang lezat.
Apalagi daging kelinci mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Berikut ini adalah manfaat yang akan didapatkan jika rutin mengkonsumsi daging kelinci :
Kaya Nutrisi Untuk Tubuh
Daging kelinci adalah daging yang memiliki kandungan lemak yang tak jenuh. Lemak tak jenuh adalah lemak yang baik untuk kesehatan tubuh. Selain terdapat didalam daging kelinci. lemak tak jenuh juga terdapat didalam manfaat ikan. Selain lemak tak jenuh, daging kelinci juga memiliki kandungan yang bermanfaat untuk tubuh seperti protein, kolestrol, dan natrium.
Mengoptimalkan Pertumbuhan Anak
Kandungan protein yang terkandung pada daging kelinci sangat membantu perkembangan anak. Pemerintah juga pernah menjadikan daging kelinci sebagai bagian dari program pemerintah yang nertujuan untuk memperbaiki gizi bagi seluruh masyarakat Indonesia, namun sayangnya program tersebut kini tidak terdengar lagi gaungnya. Daging kelinci sangat layak untuk dikonsumsi seperti halnya manfaat daging sapi, manfaat daging ayam, atau manfaat daging kambing.
Menyehatkan Orang Lanjut Usia
Kandungan protein yang terdapat dalam daging kelinci sangat baik untuk menjaga kesehatan para lansia. Hal ini berguna untuk para lansia agar lebih sehat dan bugar, sehingga akan panjang umur. Selain mengkonsumsi daging, namun harus dibarengi dengan manfaat sayur-sayuran atau manfaat buah-buahan, agar kebutuhan nutrisi tubuh tetap seimbang.
Menyembuhkan Penyakit Asma
Bagi penderita asma, penyakitnya ini tentunya sangat mengganggu aktivitas. Cara menyembuhkan penyakit asma secara berkala dan alami, dengan mengkonsumsi daging kelinci secara rutin. Hal ini terjadi karena adanya senyawa molekul yang dimiliki oleh hati kelinci yang bisa menghilangkan penyakit asma. Daging kelinci tersebut dapat dikonsumsi dengan cara direbus supaya kandungan gizinya tidak hilang.
Menjaga Kesuburan Wanita dan Vitalitas Laki-laki
Bagi perempuan juga bisa rutin untuk mengkonsumsi daging kelinci ini untuk menjaga kesuburan. Selain menjaga kesuburan, daging kelinci juga baik untuk menjaga vitalitas laki-laki. Adapun bagian otak kelinci yang dapat mempengaruhi kesehatan keduanya, sehingga energi yang di dalam daging kelinci bisa terserap lebih banyak berdasarkan jumlah protein yang dikonsumsi

Keong Sawah
Menurut Wikipedia, keong sawah atau Tutut ternyata menyimpan kandungan gizi tinggi, menurut Positive Deviance Resource Centre khasiatnya ini karena keong sawah mengandung kandungan protein 12% , kalsium 217 mg, rendah kolesterol, 81 gram air dalam 100 gram keong sawah, dan sisanya mengandung energi, protein, kalsium, karbohidrat, dan phosfor.

Kandungan vitamin pada keong sawah cukup tinggi, dengan dominasi vitamin A, E, niacin dan folat. Keong sawah juga mengandung zat gizi makronutrien berupa protein dalam kadar yang cukup tinggi pada tubuhnya. Berat daging satu ekor keong sawah dewasa dapat mencapai 4-5 gram. Selain makronutrien, tubuh keong sawah juga mengandung mikronutrien berupa mineral, terutama kalsium yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Dengan pengelolaan yang tepat, tutut dapat dijadikan sumber protein hewani yang bermutu dengan harga yang jauh lebih murah daripada daging sapi, kambing atau ayam.

Keong sawah banyak dikonsumsi secara luas di berbagai wilayah Asia Tenggara dan memiliki nilai gizi yang baik karena mengandung protein yang cukup tinggi. Meskipun demikian, kewaspadaan perlu diberikan karena keong sawah adalah inang dari beberapa penyakit parasit. Selain itu, hewan yang diambil dari dekat persawahan dapat menyimpan sisa pestisida di dalam tubuhnya. Maka harus bisa memasak keong ini dengan baik.

Bekicot
Sewaktu aku beranjak remaja dan mulai melakukan banyak kegiatan dan punya kelompok minat yang sama, bekicot menjadi buruan kelompok minat kami.
Kalau kami mengadakan acara atau kegiatan lain sampai larut malam, malam sebelumnya kami bersama berburu bekicot di kebun orang. Biasanya kalau teman yang kami undang, kami mencari bekicot sampai satu karung.
Cara memasaknyapun juga tidak terlalu sulit. Setelah dicuci bersih dengan air kapur, kami merebusnya sampai mendidih juga dengan campuran kapur. Tujuannya untuk menghilangkan lendir bekicot. Kalau sudah dimasak dan dirasa sudah bersih tinggal diambil dagingnya dari cangkang, setelah itu tinggal sesuai selera hendak dimasak apa. Kalau ditanya rasa? Lebih lezat dibandingkan dengan keong.Tidak hanya lezat ternyata daging bekicot mengandung gizi untuk perkembangan otot, menyembuhkan penyakit asma, menyembuhkan penyakit TBC, menyembuhkan penyakit gatal dan sakit kulit dan meredakan panas dalam.

Cukup banyak kan, makanan dari binatang yang pernah aku makan, apakah kamu pernah makanan ini?


No comments:

Post a Comment

SINOPSIS FILM RISEN

"Risen" adalah sebuah film yang mengisahkan tentang peristiwa kebangkitan Yesus Kristus dari sudut pandang seorang tentara Romawi ...