Sunday, July 31, 2016

Mainan Tradisional Masa Kecil

Kadangkala ketika aku mengingat masa kanak-kanak dulu, memory (kenangan) yang tak terlupakan salah satunya berkaitan dengan mainan. Apalagi tempat aku tinggal jauh dari kota besar, alam dengan segala hasilnya menjadi saranaku bermain. Mau tahu permainan apa saja sewaktu aku kecil?

Petak Umpet
Petak umpet adalah permainan yang dimainkan oleh minimal 3 orang, semakin banyak yang ikut bermain, permainan yang satu ini semakin seru. Cara mainnya: dimulai dari hompimpah, hompimpah dilakukan dengan membolak-balik tangan, jika pada akhirnya berbeda sendiri, maka dialah yang menjadi penjaga ditempat yang ditentukan. Sedangkan teman yang lain bersembunyi, si penjaga harus menemukan satu persatu teman-temannya sambil menjaga tempat yang ditentukan tadi. Jika semua teman ditemukan dan tidak ada teman yang mendahului ke tempat penjagaan maka permainan diulangi dari awal. Namun jika ada teman yang dapat memegang tempat penjagaan maka si penjaga harus kembali menjaga.

Gobak Sodor
Slodoran, sodoran, Galah asin atau gobrak sodor adalah jenis permainan tradisional yang dimainkan 2 team dan setiap team terbagi lagi menjadi team jaga dan team penembus benteng lawan. Satu team sebagai Penjaga dan team lawan sebagai Pemain yang menggedor benteng pertahanan Penjaga.

Setiap anggota dari team Pemain akan berusaha menerobos garis belakang Penjaga Arena. Dan anggota team Penjaga akan mencegah agar tidak bisa melewatinya. Jika salah satu Pemain tersentuh tangan Penjaga, maka keduanya harus bergantian menjadi team Pemain dan team Penjaga.

Benthik
Permainan ini menggunakan media dua kayu. Kayu besar dan kayu kecil. Permainan bentik terdiri atas tiga level. Level I, level mencukit kayu kecil di atas lubang tanah, kemudian level II memukul kayu kecil dengan tangan,  dengan posisi tangan kanan memegang kayu besar dan kayu kecil diletakkan persis di atas kayu besar dengan posisi seperti salip atau +. Jika level II sudah berhasil dilewati maka masuk ketahap III dimana pada level ini disebut gepok lele atau gepuk tikus. Tiap tahap permainan memiliki karakteristik cara menghitung yang berbeda. Semakin jauh kayu kecil dipukul, semakin banyak pula poin yang dihasilkan. Begitupula pada level III (gepok lele) semakin banyak tutukan (baca:pantulan) makin banyak pula penggandaan poin.

Lompat Tali (Uding)

Kelereng (gundu, neker atau setin)

Layangan
Permainan layang-layang masih banyak penggemarnya sampai sekarang. Biasanya permainan ini dilakukan oleh anak laki-laki dan dilakukan ditanah lapang atau ditepi pantai. Walaupun permainan layang-layang tidak banyak mengalami perbedaan namun bentuk dan model layang-layang semakin beragam apalagi layang-layang dimainkan ditepi pantai.
 
Congklak

Gasing

Permainan yang satu ini masih dimainkan oleh anak-anak sekarang hanya bedanya gasingnya sudah berbeda dibandingkan dengan jamanku dulu. Kalau dulu gasingnya terbuat dari kayu dan dibuat sendiri kalau sekarang dibuat dari mika, plastik atau buatan pabrik dan tinggal beli.

Egrang

Kontrakol (Boi-boinan)

Permainan ini dikenal juga dengan nama Pecah Piring, Gebokan, dalam permainannya membutuhkan dua benda penting. Bola dan pecahan genteng atau yang sederajat untuk disusun keatas sehingga berbentuk menara. Bola bisa dibuat dari gabungan plastik dan kertas yang dibentuk sedimikian rupa sehingga menyerupai bola. Ada dua team yang dibentuk misal team A dan B, satu orang dari team A akan melemparkan bola ke arah tumpukan pecahan genteng, jika tumpukan tersebut berhasil di hancurkan, team A akan lari, menghindari terkenanya lemparan bola, dan berusaha menumpuk pecahan genteng. Sedangkan team B, berusaha menggagalkan team A untuk menyempurnakan tumpukan genteng dengan melempar bola ke arah badan team B. Jika team A terkena lemparan atau gagal menghancurkan tumpukan genteng, team B akan mendapat bagian melempar bola ke arah tumpukan genteng.

Ular-ularan (Ular Naga)

Ular-ularan (Ular Naga) adalah salah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan oleh beberapa anak diluar rumah. Permainan ini biasanya dimainkan pada waktu sore atau malam hari. Dimainnkan di tanah lapang atau halaman rumah yang agak luas. Permainannya biasa dimainkan oleh sekitar 5-10 orang, bisa juga lebih.

Engklek

Permainan engklek merupakan permainan tradisional lompat–lompatan pada bidang–bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu kekotak berikutnya.

Permainan engklek biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan di halaman. Namun, sebelum kita memulai permainan ini kita harus mengambar kotak-kotak di pelataran semen, aspal atau tanah, menggambar 5 segi empat dempet vertikal kemudian di sebelah kanan dan kiri diberi lagi sebuah segi empat.

Bedhil-bedhilan (tembak-tembakan)

Bedhil-bedhilan (tembak-tembakan) yang aku mainkan dulu berbahan pelepah pisang. Pelepah pisang dihilangkan daunnya, kemudian dikerat sekitar 5 cm kiri kanan. Setelah jadi, dimainkan dengan cara 

Tulup (Sumpit)
Biasa saya dan teman perlu mencari bahan terlebih dahulu untuk digunakan bermian tulup. Menggunakan bambu yang berukuran kecil. Kemudian kami potong tanpa ruas. Setelah itu

Pletokan
Pletokan dibuat dari bambu, panjang 30 cm dengan diameter 1-1/2 cm. Bambu dipilih yang kuat dan tua supaya tidak cepat pecah. Bambu dibagi dua. Untuk penyodok, bambu diraut bundar sesuai dengan lingkaran laras dan bagian pangkal dibuat pegangan sekitar 10 cm. Potongan bambu yang lain, ujungnya ditambahkan daun pandan atau daun kelapa yang dililit membentuk kerucut supaya suaranya lebih nyaring. Peluru dibuat dari kertas yang dibasahkan, kembang, atau pentil jambu air. Peluru dimasukkan ke lubang laras sampai padat lalu disodok.
Peralatan yang dibutuhkan berupa bambu diameter 1 atau 1,5 cm dan panjang 30-40 cm sebagai laras bedil (bentuk pipa) dan sebagai tolak adalah batangan belahan bambu yang dihaluskan. Sebagai peluru: bunga jambu air, kertas, daun-daunan dan sejenisnya.

Plintheng (Ketapel)
Saya dulu membuat plintheng sendiri, asal ada kayu yang bercabang dua yang presisi maka tinggal potong kemudian ditambakan pentil dan kulit untuk wadah pelurunya.

Mobil-mobilan dari Kulit Jeruk
Mainan ini dibuat sendiri dari kulit jeruk. Jenis jeruk yang digunakan adalah jeruk bali. Setelah semua dipotong untuk dibuat bentuk mobil dengan rodanya juga, maka biasanya disambung-sambung menggunakan lidi. Seperti dibawah gambarnya.


Bekel

Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak cewek, tapi kadangkala  aku coba untuk ikut main. Bekel merupakan permainan melontarkan bola ke atas dan menangkapnya kembali. Tetapi pada saat bersamaan harus mengambil atau mengubah posisi biji-biji yang ada sesuai peraturan tingkat kesulitan yang dijalankan.

Petasan Busi Bekas
Petasan besi bekas, merupakan salah satu mainan populer di daerah penulis yang sering dimainkan anak-anak sehabis sholat subuh. Seperti namanya petasan ini dibuat dari sebatang busi bekas, baut, tali raffia, pentol korek/korek jres, kertas korek sebagai pemicu. Cara membuat mainan ini cukup mudah, kita cukup menyiapkan busi bekas yang telah dilubangi sisi bagian atas (bagian pematik arus) kemudian persiapkan penutup yang terbuat dari baut. Selanjutmya ikat baut dengan tubuh busi. Untuk menambah keseimbangan ketika dilempar ke atas rangkaikan tali raffia di bagian tubuh bus hingga bembentuk seperti rambut jagunh.

Untuk memulai memainkan, ambil pucuk korek api ambil remahannya kemudian masukkan ke dalam lubang busi (sembari dilapisi kertas korek). Langkah berikutnya, tutup busi yang telah terisi dengan remahan korek dengan besi baut. Lalu lemparlah ke atas, dan lihat hasilnya berupa letupan suara petasan “PBB”.

Glindingan

Mainan ini memerlukan bahan roda atau pelek dan kayu atau batang bambu. Permainannya mudah dilakukan, tinggal menggelindingkan roda atau pelek sambil diimbangi dengan menempelkan kayu atau bambu supaya tetap bisa menggelinding secara seimbang. Semakin menggelinding cepat maka kita harus semakin cepat mengikuti dengan berlari.

Kucing-kucingan

Cublak-cublak Suweng

No comments:

Post a Comment

SINOPSIS FILM RISEN

"Risen" adalah sebuah film yang mengisahkan tentang peristiwa kebangkitan Yesus Kristus dari sudut pandang seorang tentara Romawi ...