Bagi saudara-saudara yang hidup dipedesaan pasti tahu hewan yang satu ini. Betul dialah yuyu, hewan berkaki 10 (termasuk capit) yang berjalan miring, biasa ditemukan di perairan air tawar baik disawah, diparit maupun di sungai berarus lambat, selokan. Pada musim penghujan, yuyu (nama=Jawa dan Bali) melimpah jumlahnya.
Menurut Wikipedia, Yuyu atau Yuyu sawah (Parathelphusa convexa) adalah sejenis yuyu dari suku
Gecarcinucidae. Menyebar terbatas di Jawa dan Bali,yuyu ini biasa ditemukan di
sawah-sawah, parit dan tanah bencah pada umumnya.
Kepiting bertubuh kecil; spesimen jantan terbesar dengan panjang dan
lebar karapas berturut-turut 30 dan 40 mm. Sebagaimana namanya, tubuh
spesies ini relatif tebal, lk. ½ lebar karapas, dan menggembung (convex) di
bagian punggung. Tepi anterolateral bergigi tiga: satu di sisi luar ceruk mata,
dan dua lagi merupakan duri epibranchial yang runcing, yang mengarah ke depan
dan ke dalam. Di punggung bagian depan, melintang gigir memanjang dari sisi ke
sisi yang disebut 'gigir tengkuk' (post-frontal crest, post-orbital cristae);
gigir mana berujung kira-kira pada tengah-tengah dasar duri epibranchial yang
pertama. Kaki-kakinya (pareopod) ramping; terdapat sebuah duri kecil yang
runcing di ujung masing masing ruas merus, dekat persendian dengan ruas
carpus.Ruas dactylus (ujung) melengkung, bergigi bergerigi.
Punggung berwarna kecokelatan hingga gelap; terdapat pola lekukan di
punggung serupa huruf V atau U dengan sisi atas melebar, menyambung dengan
lekukan huruf H di bagian bawahnya; agak-agak mirip pola jam pasir melebar.
Sisi ventral keputihan atau kekuningan, dengan abdomen (hewan jantan) bentuk
huruf T terbalik bersegmen.
Bagi para petani, yuyu ini adalah hama yang merusak, terutama bibit padi, makanya mereka seringkali memusnahkan yuyu ini.
Tetapi bagi sebagian orang (khususnya dipedesaan), yuyu ini bisa dijadikan lauk yang lezat. Sewaktu aku masih hidup di daerah pedesaan. Orang tuaku seringkali mencari yuyu untuk dijadikan lauk makanan, biasanya kalau tidak digoreng, dibuat campuran sayur lompong atau dibuat bothok yuyu. bener-bener lezat. Kalian pasti tahu ya kalau berbicara tentang bothok?
Botok (bahasa Jawa bothok) adalah makanan khas Jawa yang terbuat
awalnya dari ampas/bungkil kelapa yang sudah diambil sarinya (santan). Pada
awalnya botok yang terbuat dari ampas kelapa ini dimasak, agar ampas kelapa
yang masih bergizi ini tidak dibuang. Oleh karena itu ampas kelapa ini kemudian
dibumbui dengan cabai, garam, merica dan daun salam, dibungkus dalam daun
pisang, yang kemudian dikukus dalam uap panas.
Berbeda sedikit dalam pembuatannya, jika lauk bothok ini dibuat salah salah satunya berbahan yuyu.
Sementara, untuk membuat botok yuyu, kepiting sawah yang biasanya
diperoleh dari sawah atau sungai dibersihkan hingga benar-benar tak ada kotoran
atau lumut yang menempel di tubuh. Setelah itu, yuyu digiling atau ditumbuk
hingga halus dan berair.
Saripati yuyu itu kemudian dicampur dengan kelapa parut dan bumbu
botok, lalu dibungkus daun pisang. Setelah itu, botok dikukus hingga cukup
matang untuk dihidangkan.
Bener-bener makanan lezat, apalagi biasanya lauk bothok yuyu ini disajikan dengan nasi jagung dan sayur lompong. Makyusss deh...
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete